Sejumlah Propinsi akan menindak sekolah SMP/MTs yang siswanya tidak lulus 100 persen ujian nasional. Salah satunya propinsi Kalimantan Barat.
Propinsi yang terletak di bagian Indonesia tengah itu ada 2 sekolah di Ketapang, Kalbar, yang siswanya tidak lulus 100%.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalimantan Barat, Drs. Akim, pihaknya akan memberikan sanksi terhadap 2 sekolah tersebut. Sanksi terberat akan diberikan dengan menutup sekolah yang semua siswanya tidak lulus. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan.
Sebelumnya, Kemendiknas mengumumkan sedikitnya ada 12 sekolah SMP/MTs yang semua siswanya tidak lulus 100 persen atau sekitar 91 siswa. Dari data yang dibeberkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), ke-12 sekolah itu tersebar di tujuh provinsi di tanah air.
Ke-12 provinsi tersebut antara lain, Sulawesi Tengah di Tujo Una-una ada satu sekolah dengan jumlah siswa sembilan. Di Tambrauw, Papua Barat ada satu sekolah dengan jumlah siswa 10. Kemudian di Halmahera Timur, Maluku Utara, satu sekolah dengan jumlah siswa 16.
Keempat di Ketapang, Kalimantan Barat ada dua sekolah dengan jumlah siswa delapan. Di Bojonegoro, Jawa Timur ada satu sekolah dengan sembilan siswa, kemudian di Sumenep, Jawa Timur satu sekolah dengan jumlah siswa enam.
Terakhir di Jawa Tengah yang terdiri dari Kebumen, satu sekolah enam siswa, Kendal satu sekolah enam siswa dan Temanggung tiga sekolah 21 siswa.
Total sekolah yang mengikuti UN SMP/MTs ada sekitar 45.551 sekolah. Sementara sekolah yang berhasil lulus 100 persen ada sekitar 40.218 sekolah atau 88,29 persen, dengan jumlah siswa 3.140.664 atau sekitar 86,27 persen.
Sebanyak 20.234 siswa SMP/MTS atau sekitar 0,55 persen siswa tidak lulus ujian nasional (UN) 2011. Hampir kebanyakan siswa yang tidak lulus UN itu memperoleh nilai kurang dari 5,00. Sedangkan siswa yang berhasil lulus sebanyak 3.640.569 siswa atau 99,45 persen dari 3.660.803 siswa SMP/MTs yang mengikuti UN 2011.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, presentase kelulusan UN tahun ini mengalami peningkatan sekitar 0,03 persen, dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 99,42 persen.
"Jadi data awal peserta yang akan mengikuti UN berjumlah 3.714.216 siswa. Setelah itu sekolah kita minta untuk memasukkan nilai sekolah, dan ada 36.685 siswa tidak diberikan nilai dengan berbagai macam alasan, jadi tinggal 3.677.531 siswa. Dari sini ternyata semuanya tak ikut UN, yang ikut UN hanya 3.660.803 siswa," ungkapnya saat memaparkan hasil UN SMP/MTs di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2011).
Dari analisa yang dilakukan Kemendiknas, ada 744 siswa yang memiliki nilai rata-rata ujian sekolah mencukupi. Namun, lantaran ada satu dan dua mata pelajaran memperoleh nilai empat, akhirnya mereka tak lulus UN. "Dari yang tidak lulus, paling banyak rata-rata nilainya kurang dari lima yakni sebanyak 19.490 orang," tuntas mantan Menteri Komunikasi dan Informasi di era kabinet Indonesia Bersatu Jilid 1 ini.
Propinsi yang terletak di bagian Indonesia tengah itu ada 2 sekolah di Ketapang, Kalbar, yang siswanya tidak lulus 100%.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalimantan Barat, Drs. Akim, pihaknya akan memberikan sanksi terhadap 2 sekolah tersebut. Sanksi terberat akan diberikan dengan menutup sekolah yang semua siswanya tidak lulus. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan.
Sebelumnya, Kemendiknas mengumumkan sedikitnya ada 12 sekolah SMP/MTs yang semua siswanya tidak lulus 100 persen atau sekitar 91 siswa. Dari data yang dibeberkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), ke-12 sekolah itu tersebar di tujuh provinsi di tanah air.
Ke-12 provinsi tersebut antara lain, Sulawesi Tengah di Tujo Una-una ada satu sekolah dengan jumlah siswa sembilan. Di Tambrauw, Papua Barat ada satu sekolah dengan jumlah siswa 10. Kemudian di Halmahera Timur, Maluku Utara, satu sekolah dengan jumlah siswa 16.
Keempat di Ketapang, Kalimantan Barat ada dua sekolah dengan jumlah siswa delapan. Di Bojonegoro, Jawa Timur ada satu sekolah dengan sembilan siswa, kemudian di Sumenep, Jawa Timur satu sekolah dengan jumlah siswa enam.
Terakhir di Jawa Tengah yang terdiri dari Kebumen, satu sekolah enam siswa, Kendal satu sekolah enam siswa dan Temanggung tiga sekolah 21 siswa.
Total sekolah yang mengikuti UN SMP/MTs ada sekitar 45.551 sekolah. Sementara sekolah yang berhasil lulus 100 persen ada sekitar 40.218 sekolah atau 88,29 persen, dengan jumlah siswa 3.140.664 atau sekitar 86,27 persen.
Sebanyak 20.234 siswa SMP/MTS atau sekitar 0,55 persen siswa tidak lulus ujian nasional (UN) 2011. Hampir kebanyakan siswa yang tidak lulus UN itu memperoleh nilai kurang dari 5,00. Sedangkan siswa yang berhasil lulus sebanyak 3.640.569 siswa atau 99,45 persen dari 3.660.803 siswa SMP/MTs yang mengikuti UN 2011.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, presentase kelulusan UN tahun ini mengalami peningkatan sekitar 0,03 persen, dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 99,42 persen.
"Jadi data awal peserta yang akan mengikuti UN berjumlah 3.714.216 siswa. Setelah itu sekolah kita minta untuk memasukkan nilai sekolah, dan ada 36.685 siswa tidak diberikan nilai dengan berbagai macam alasan, jadi tinggal 3.677.531 siswa. Dari sini ternyata semuanya tak ikut UN, yang ikut UN hanya 3.660.803 siswa," ungkapnya saat memaparkan hasil UN SMP/MTs di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2011).
Dari analisa yang dilakukan Kemendiknas, ada 744 siswa yang memiliki nilai rata-rata ujian sekolah mencukupi. Namun, lantaran ada satu dan dua mata pelajaran memperoleh nilai empat, akhirnya mereka tak lulus UN. "Dari yang tidak lulus, paling banyak rata-rata nilainya kurang dari lima yakni sebanyak 19.490 orang," tuntas mantan Menteri Komunikasi dan Informasi di era kabinet Indonesia Bersatu Jilid 1 ini.
0 Comment:
Post a Comment